Banyak orang yang beranggapan bahwa untuk membuat septik tank haruslah berjarak minimal 10 meter dengan sumur, mengapa demikian ?, umumnya jawaban yang terlontar adalah agar sumur tidak terkontaminasi dengan septik tank, atau tidak mencemari sumur akibat adanya bakteri pathogen yang dapat mengganggu kesehatan. Jawaban tersebut sangat betul. Tapi apakah jaraknya harus 10 meter ? Lantas bagaimana dengan rumah tipe RSS ? Apakah harus kita paksakan membuat septik tank di lokasi tetangga, karena jarak antara rumah dengan septik tank tidak sampai 10 meter?.
Mengapa 10 Meter ?
Sebagian besar dari kita tidak mengatahui darimana munculnya angka 10 meter tersebut?. Perlu diketahui bahwa angka 10 meter tersebut berasal dari : Bakteri Coli yang berasal dari tinja manusia mempunyai usia harapan hidup selama 3 hari, sedangkan kecepatan aliran air dalam tanah berkisar 3 meter/hari (rata-rata kecepatan aliran air dalam tanah di pulau jawa 3 meter/hari), sehingga jarak ideal antara septik tank dengan sumur adalah : 3 meter/hari x 3 hari = 9 meter.Tetapi mengapa harus dibuat 10 meter?. Dari hasil perhitungan diketahui jaraknya 9 meter, sebagai angka pengaman maka ditambahkan 1 meter lagi, sehingga jaraknya menjadi 10 meter. Demikian asal muasal jarak 10 meter tersebut.
Bagaimana Kalau Kurang Dari 10 Meter?
Apabila anda ingin membuat septik tank, sementara jarak antara sumur dengan septik tank yang ingin anda buat kurang dari 10 meter, maka tidak usah risau, yang perlu anda lakukan adalah mengetahui arah aliran air tanah, yaitu dengan cara melihat sumur tetangga. Cara ini berguna untuk mengetahui arah aliran air tanah, caranya adalah :
Ukurlah kedalaman sumur-sumur tetangga anda, cukup 3 rumah saja
Buatlah gambar garis segitiga yang menghubungkan ketiga titik sumur tetangga tersebut di atas kertas
Masing-masing titik sumur diberi notasi kedalamannya (perhitungan kedalaman diukur dari muka air hingga ke permukaan tanah)
Dari gambar dapat diketahui, sumur yang paling dangkal menunjukkan arah aliran menuju ke sumur tersebut.
Dari cara tersebut dapat diketahui bahwa jarak sumur yang kurang dari 10 meter tidaklah masalah, asalkan kita mengetahui arah aliran air tanah dengan cara seperti di atas, dengan demikian yang harus kita lakukan adalah meletakkan septik tank dimana arah alirannya tidak mengarah ke sumur, berarti harus sebaliknya. Lebih baik lagi apabila arah aliran air tanah tersebut berasal dari sumur menuju ke septik tank, tetapi jangan sebaliknya.
Di samping arah aliran air tanah yang perlu kita ketahui, kecepatan aliran air tanah tidak kalah pentingnya. Walaupun berdasarkan pengalaman kecepatan aliran air tanah di pulau Jawa rata-rata 3 meter/hari, tidak menutup kemungkinan masing-masing daerah di pulau Jawa mempunyai kecepatan aliran air tanah yang berbeda, hal ini tergantung dari formasi batuan pada daerah tersebut. Sehingga walaupun arah aliran dari septik tank menuju ke sumur, tetapi kecepatan aliran air tanah hanya 1 meter/hari, maka jarak ideal antara sumur dan septik tank cuma 4 meter (lihat contoh perhitungan di atas).
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
Tidak semua daerah harus membuat septik tank berjarak 10 meter dari sumur
Perlu diperhatikan arah aliran air tanah pada saat membuat septik tank
Kecepatan aliran air tanah pada masing-masing daerah sangat berlainan, sehingga memunculkan jarak ideal yang berbeda-beda antara sumur dengan septik tank, hal itu sangat tergantung dari formasi batuan dan kondisi geografis pada masing-masing daerah tersebut.
dikutip dari :
http://bennysyah.edublogs.org/page/4/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar