Selasa, 12 Juli 2011

Etika Di Ranjang...

JANGAN pernah berpikir bahwa etika hanya berlaku untuk perilaku sehari-hari saja. Saat di ranjang, urusan etika pun memegang peranan penting untuk menciptakan sesi bercinta yang menakjubkan.

Meski bercinta hanya melibatkan sesi intim dengan pasangan, tak berarti urusan etika terpinggirkan. Tidak peduli apakah Anda baru menjalani hubungan tersebut dalam waktu yang lama atau singkat, berbagi ruang keintiman dengan pasangan tetap memerlukan etika di dalamnya. Mungkin Anda sempat menemukan dengkurannya saat tidur dan menggertakkan gigi. Sebenarnya ini sangat mengganggu Anda, namun Anda tak enak hati mengungkapkannya. Untuk membuat adegan ranjang nyaman tentu kebiasaan ini perlu dihilangkan. Berikut ini tipnya, seperti diulas Times of India.

 
Ciptakan seks menakjubkan. (Foto: Google) 
Berkompromi saat pelukan
Ciptakan seks menakjubkan. (Foto: Google)

Sering kali urusan berpelukan menjadi sesi menakjubkan di tempat tidur bagi para pasangan. Tapi tak berarti ini harus berlangsung lama. Pasalnya, kebanyakan pria dan beberapa wanita tidak menginginkan apa-apa selain tidur usai berhubungan seks.

Untuk menyiasati hal tersebut, berkompromilah dengan pasangan. Misalnya, menghabiskan waktu bersama-sama sebelum tertidur sambil membisikkan sedikit kata-kata manis dan sepakat untuk tidur terpisah beberapa saat setelahnya. Cara ini dapat menjembatani kebutuhan Anda berdua tanpa perlu menyakiti hati salah satu pasangan.

Mendengkur atau gelisah

Salah satu pasangan mungkin tidur dengan menimbulkan dengkuran yang cukup  mengganggu Anda. Hasilnya, tidur Anda pun menjadi tak nyaman dan masih merasa ngantuk di pagi hari.

Solusinya, jangan memberikan reaksi berlebihan. Jika Anda seorang pendengkur berat, sebaiknya berkunjunglah ke dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat. Jika Anda penderita alias korban dari dengkuran pasangan, maka belilah sumbatan telinga atau mencoba menutup telinga dengan earphone dan mendengarkan musik ringan. Cara tersebut jauh lebih bijak ketimbang mengatakan hal tersebut langsung pada pasangan dan membuatnya tersinggung.

Perbedaan waktu tidur

Mungkin Anda adalah orang yang terbiasa tidur di bawah jam 10 malam, sementara pasangan tipe yang tidur hingga larut malam.


Solusinya, berlakukan kebijakan lampu tidur dengan pasangan. Misalnya, setuju mengatakan bahwa 30-40 menit awal Anda berdua masih dapat menikmati televisi atau saling membaca buku. Namun ketika salah seorang dari Anda terlelap lebih dulu, maka itu adalah tanda untuk tidur. Anda yang tertinggal dan tidur belakangan perlu menggunakan lampu pribadi untuk melanjutkan bacaan atau membantu penerangan saat nonton televisi. Jadi, gunakan pencahayaan minimal saat pasangan sedang tertidur.

Dekorasi kamar tidur

Anda lebih suka dengan dekorasi kamar tidur yang intim, nyaman dan hangat, sementara pasangan berkeras untuk memasukkan gambar atau foto keluarganya di dinding.

Ini adalah ruang privasi Anda berdua dimana keintiman terbangun. Jadi bicarakan dengan pasangan, bagaimana sebaiknya foto tersebut dipindahkan ke ruangan lain. Bukan bermaksud bahwa Anda tidak ingin jadi bagian keluarganya, melainkan agar keintiman dan keharmonisan Anda benar-benar terasa. Sehingga hanya hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan Anda berdua sajalah yang berada di ruang tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar